Peletakan Batu Pertama Aula Serba Guna, Ketua Sinode: Waktu Tuhan Terbaik   

Ketua Sinode GMIT Pdt Meery Kolimon meletakan batu pertama Aula Serba Guna GMIT,

Menia, Pelopor9.com - Pergumulan mempersiapkan Aula Serba Guna GMIT di Sabu Raijua, menjadi percakapan panjang antara Sinode dan Panitia dalam menentukan lokasi pembangunan. Dan ketika Tuhan mengatur, semua jadi indah dan inilah tempatnya.

 

Hal disampaikan oleh Ketua Sinode, Pdt. Mery Kolimon dalam suara gembala pada peletakan batu pertama pembangunan Aula serba Guna GMIT di Sabu Raijua, yang terletak di desa Eiamau, Kecamatan Sabu Tengah, Senin (25/10/21).

 

Ketua Sinode juga menjelaskan, ketika bergumul untuk memulai, tim dari kupang juga berpkir tentang banyak hal termasuk dalam pembiayaan tim dalam pelaksanaan pembangunan di Sabu Raijua. Tetapi Tuhan memberikan hikmah. Dimana Kepala Dinas PUPR Sabu Raijua yang juga anak seorang pendeta, Eren Ch Haba Radja siap menjadi tim teknis pembangunan di Sabu Raijua.

 

“Kami anak pendeta, kami siap untuk melaksanakan ujar bapak Eren. Dan saya sendiri didik anak-anak saya, bahwa sampai dimansa saja, jangan pernah lupa bahwa dibesarkan dari kolekte” ujarnya Ketua Sinode dua periode ini

 

Dan yang paling penting menurutnya, bersatu hati, karena pekerjaan tersebut adalah milik Tuhan Yesus, melakukannya dengan cara Dia. Sesui dengan surat Nehemia bahwa jangan kedepankan ego. Ini bukan pestanya dirimu atau diriku, ini Tuhan Allah punya pesta.

 

“Ini Pesta Iman, kita ingin jadikan sidang ini sebagai kesaksian Iman tentng pekerjaan Tuhan di Sabu Raijua”katanya lagi

 

Disampaikannya, Klasis dan mitra GMIT yang datang dari penjuru GMIT akan tiba di Sabu Raijua, dan melihat beta Tuhan mengasihi Sabu Raijua. Sidang ini dan tempat ini akan menjadi arena kesaksian.

 

Karena itu, jangan kedepankan ego kita, rendahkan hati untuk saling mendukung. Para pendeta harus teguh dalam Kasih, Iman dan harapan, mendukung panitia yang ada.

 

“Beri dukungan secara spiritual, doa, semangat dan dukungan untuk pekerjaan besar hari ini. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepam, tapi kita tahu bahwa ini pekerjaan Tuhan dan Dia yang memulai dan menggenapinya”ujarnya lagi

 

Pembanguan Aula Serba Guna ini katanya, bukan hanya taggungjawab klasis yang ada di Sabu raijua tetapi menjadi tanggung jawab Klasis yang ada dalam GMIT. Dimana pada Sidang Majelis Sinode Agustus lalu, semua Klasis sudah berkomitmen berdiri bersama dalam sukseskan Sidang Sinode tahun 2023.

 

“Tadi pgi, mereka sudah bilang, kalau ada nomor rekening, kirim dan kami akan dukung. Sebagai Majelis Sinode akan mengatur agar semua bisa berjalan dengan baik”tutupnya.

 

Ketua Panitia Panitia Pembangunan, Timotius Ludji dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa tanah tersebut, hibah dari Keluaga Djami dan Miha Ballo, seluas 12.900 meter persegi dan telah memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM).

 

Dana yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut mencapai 7,7M. namun karena dikerjakan dengan swakelola maka dibutuhkan anggaran sebesar 5,5M dan panitian sudah mempunyai dana sebesar 1,2 M.

 

“Setelah meghitung RAB butuh dana 7,7M lebh, saat ini paniati sudah pegang 1,2 M. karena kerjanya swakelola maka membutuhkan 5,5 M dan ini pergumulannya sangat berat”katanya

 

Pada saat itu, dirinya berterimaksih kepada kedua Keleuarga besar yang telah menghibahkan tanah, untuk GMIT. Pembangunanya akan dikerjakan seperti rumah adat Sabu Raijua dan seluruh konstruksinya yang terbaik”tambahnya.

 

Sementara, Wakil Bupati, Yohanis Uly Kale dalam kesempatan itu menyampaiakan, untuk pembanguna Aula Serba Guna tersebut. Pemerintah tidak akan tutup mata. Karena manfaatnya akan dirasakan tidak hanya oleh warga GMIT tetapi oleh seluruh masyarakat Sabu Raijua.

 

“Pemerintah Sabu Raijua, tidak akan tutup mata terhadap pembangunan ini. Kami akan terus mendukung sampai tuntas. Sehingga pemanfaatannya, dapat dirasakan oleh jemaat dan masyarakat di Sabu Raijua, "ungkapnya dengan senyum bahagia.

 

Sementara Pdt. Daniel Hendrik dalam Khotbahnya, bercerita tentang Nehemia yang menjabat sebagai Ketua pembangunan Tembok Yerusalem dengan menitipkan 2 hal yang harus dilakukan oleh pantia pembangunan, seperti apa yang dilakukan oleh Nehemia saat itu.

 

Pertama, proses pembangunan dengan cinta dan bangun dengan Tuhan dan kecuntaan kepada Allah. Dengan hati, mengajak semua bersaudara untuk bangun pembangun dan dengan satu hati, bahu mmbahu dalam persiapkan pembangunan.

 

“Bangun dengan hati dan rasa cinta kepada Tuhan. Dan bangun, tidak boleh dengan bakalai tapi dengan hati dan rasa takut akan Tuhan”ujarnya

 

Kedua katanya, sekalipun bangun dengan hati tapi masih ada juga yang tidak mau dan provokasi agar pembangunan tidak selesai dikerjakan. Kalau ada yang berusaha menghalangu, maka biarakan Tuhan yang memberi teguran

 

“Karena itu, yang namanya pembangunan pasti ada tantangan. Tapi jangan menyerah, bekerja dengan hati dan berserah kepada Tuhan”tambahnya.

 

Untuk diketahui, Peletakan batu pertama pembangunan Aula Serba Guna GMIT, dihadiri langsung oleh Ketua Sinode GMIT, Pdt Merry Kolimon, Wakil Bupati, Yohanis Uly Kale, Ketua dan Sek umum Panitia Sidang Sinode, Septenius Bule Logo dan Martinus Keretana, Panitia Pendamping pembangunan dan Kupang, Timotius Ludji dan Lay Djara Nyoera.

 

 

Eren Ch. Haba Radja selaku ketua Tim Teknis Pembangunan di Sabu Raijua, Ketua Klasis Sabu Barat- Raijua, Pdt. Frederik Herison Here Wila, Ketua Klasis Sabu Timur, Pdt. Jhon Wadu Neru, para pdt GMIT se Sabu Raijua. serta pimpinan OPD yang juga menjadi panitia lokal Sidang Sinode tahun 2023. (R-2).